Selasa, 10 Januari 2012

Variasi Belajar Mengajar

Pendahuluan
Variasi gaya mengajar adalah perubahan, sehingga gaya guru disaat mengajar atau menjelaskan materi pelajaran. Dengan tujuan untuk mengatasi kebosanan siswa dalam belajar sehingga siswa bersemangat, bergairah dan berminat terhadap pelajaran di sekolah.
Variasi gaya mengajar ini meliputi variasi suara, perumusan perhatian kesenyapan, kontak pandang, gerakan anggota badan atau mimik, perpindahan posisi guru. Kesemuanya ini sangat mempengaruhi minat belajar siswa, minat belajar siswa dalam kontek proses belajar mengajar merupakan tujuan pembelajaran, untuk itu mminat belajar siswa sangat penting dan harus diperhatikan sungguh-sungguh.
Seorang guru atau pengajar yang efesien hendaknya memperhatikan minat belajar siswanya, apakah siswa berminat atau tidak terhadap pelajaran, itu sebenarnya tugas guru, guru harus mengetahuinya. Jika ada siswa yang merasa bosan terhadap pelajaran dan malas belajar, itu tugas guru untuk mencari solusinya dan menyelidiki faktor-faktor apa yang menjadi penyebabnya.
Banyak faktor yang menyebabkan kebosanan siswa terhadap pelajaran, salah satunya adalah guru, guru yang tanpa menggunakan variasi gaya mengajar, misalnya pada waktu menerangkan materi, guru hanya duduk dikursinya saja dan melihat buku bacaannya, jika ada siswanya bergurau dibiarkan saja, guru hanya memandang kesatu arah atau satu siswa disaat
menerangkan, jadi siswa yang lain tidak begitu diperhatikan, hal-hal yang seperti ini yang bisa menjadikan situasi dan suasana kelas tidak kondusif, dengan suasana seperti ini perhatian dan konsentrasi siswa jadi berkurang alias terganggu. Oleh karena itu, guru sebaiknya menggunakan variasi dalam gaya mengajar, agar siswa termotivasi, bergairah dan menciptakan suasana yang
kondusif dalam belajar.
Dalam menggunakan variasi gaya mengajar jangan berlebihan, karena bisa mengganggu konsentrasi siswa, biasanya jika guru melakukan variasi gaya mengajar yang berlebihan itu
terkesan kaku dan tergesa-gesa, ini yang menjadi bahan tertawaan siswa, jadi sebaiknya guru menggunakan variasi gaya mengajar yang secukupnya dan disesuaikan dengan kebutuhan atau materi yang disampaikan, agar siswa perhatian dan bersemangat untuk mengikuti pelajaran tersebut, jika siswa perhatian terhadap pelajaran, otomatis siswa juga berminat dalam belajar. Bila minat belajar siswa itu tinggi maka tujuan pembelajaran pun akan tercapai dengan
mudah dan maksimal.
Bosan merupakan masalah yang selalu terjadi dimana-mana dan orang selalu berusaha menghilangkannya, bosan terjadi jika seseorang selalu melihat, merasakan, mengalami peristiwa yang sama secara berulang-ulang, bertemu dengan hal-hal yang “itu-itu” juga dan tidak ada sesuatu yang diharapkan.
Variasi dalam PBM dimaksudkan sebagai proses perubahan dalam pengajaran yang dapat dikelompokkan dalam variasi :
1. Gaya mengajar
2. Penggunaan alat dan media pengajaran
3. Pola interaksi dalam kelas.
I. Prinsip Penggunaan
1. Hendaknya digunakan dengan maksud tertentu, relevan dengan tujuan yang hendak
dicapai, penggunaan variasi yang wajar dan beragam sangat dianjurkan,
2. Variasi hendaknya digunakan dengan secara lancar dan berkesinambungan sehingga
tidak merusak perhatian dan mengganggu pelajaran.
3. Komponen mengadakan variasi tertentu sangat memerlukan susunan dan perencanaan yang baik.
II. Komponen Keterampilan
Variasi Dalam Mengajar Guru
1. Penggunaan Variasi Suara
Perubahan suara dari kelas menjadi lemah, gembira menjadi sedih atau memberikan penekanan pada kata-kata tertentu.
2. Pemusatan Perhatian
Pemusatan perhatian pada hal yang penting pada hal yang penting dapat dilakukan guru dengan perkataan. “ Perhatikan baik-baik “dengar baik-baik ”nah, ini penting sekali, dsb. Biasanya cara pemusatan ini diikuti dengan isyarat menunjukkan kepapan tulis, dll.
3. Kesenyapan
Kesenyapan yang tiba-tiba yang disengaja guru selagi mengajar merupakan alat yang baik untuk menarik perhatian karena siswa ingin tahu apa yang terjadi.
Dalam mengajukan pertanyaan guru menggunakan waktu tunggu atau kesenyapan memberikan kesempatan siswa berpikir.
4. Mengadakan Kontak Pandang
Jika berinteraksi dengan murid sebaiknya pandangan menjelajahi seisi kelas dan melihat murid-murid untuk menunjukan hubungan yang intim dengan mereka.
Kontak pandang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi seperti : membesarkan mata tanda tercengang.
5. Gerakan Badan Dan Mimik
Ekpresi wajah guru, gerakan kepala, gerakan badan adalah aspek yang sangat penting dalam komunikasi.
Ekpresi wajah misalnya tersenyum cemberut, mengerutkan dahi berjalan mendekati berdiri siap membantu dan lain-lain.
6. Penggantian Posisi Guru Dalam Kelas
Dimaksudkan berdiri di tengah, dapat didepan, belakang, bagian kiri, atau kanan kelas.yang perlu diingat hal ini dilakukan dengan maksud tertentu dan dilakukan secara wajar.
Variasi Dalam Penggunaan Media Dan Bahan Pengajaran
Media dan alat pengajaran, jika ditijau dari indra yang digunakan dapat digolongkan menjadi:
1. Yang dapat didengar
2. Yang dapat dilihat dan dirasa
3. Di bau (dicium) atau manipulasi.
Pertukaran penggunaan dari jenis yang satu ke jenis yang lain misalnya dari media gambar ke tulisan di papan tulis mengharuskan anak menyesuaikan alat indranya sehingga lebih dapat mempertinggi perhatianya. Jenis variasi ini dapat digolongkan :
1. Variasi alat / bahan yang dapat didengar, Seperti : Gerafik, gambar dipapan tulis, film, tv, peta poster, dll.
2. Variasi alat / bahan yang dapat didengar, seperti : Variasi suara guru, dengan selingan suara rekaman, radio.
3. Variasi alat / bahan yang dapat diraba, Seperti : Patung, alat mainan, bintang hidup yang memungkinkan untuk dapat dimanipulasi / diraba.

Variasi Pola Interaksi Dan Kegiatan Siswa
Dengan mengubah pola interaksi ini guru dengan sendirinya mengubah kewgiatan belajar murid, tingkat dominasi guru, keterlibatan murid dll. Seperti :
 Siswa bekerja dalam kelompok kecil,
 Tukar pendapat melalui diskusi,
 Demonstrasi tanpa campur tangan guru.

Manfaat Variasi Dalam kegiatan pembelajaran
Variasi mengandung makna perbedaan. Dalam kegiatan pembelajaran, pengertian variasi merujuk pada tindakan dan perbuatan guru, yang disengaja ataupun secara spontan, yang dimaksudkan untuk memacu dan mengikat perhatian siswa selama pelajaran berlangsung. Tujuan utama guru mengadakan variasi dalam kegiatan pembelajaran untuk mengurangi kebosanan siswa sehingga perhatian mereka terpusat pada pelajaran.



Komponen dan Prinip-prinsip Keterampilan Mengadakan Variasi
Keterampilan mengadakan variasi terdiri dari tiga kelompok pokok, yaitu variasi gaya mengajar, variasi pengalihan penggunaan indra, dan variasi pola interaksi. Variasi gaya mengajar meliputi suara jeda, pemusatan, gerak dan kontak pandang. Variasi pengalihan penggunaan indra dapat dilakukan dengan pemanipulasian indra pendengar, penglihatan, pencium, peraba dan perasa. Komponen variasi ini erat kaitannya dengan variasi penggunaan media atau alat bantu pembelajaran. Variasi pola interaksi mencakup pola hubungan guru dan siswa.
Penerapan keterampilan mengadakan variasi harus dilandasi dengan maksud tertentu, relevan dengan tujuan yang ingin dicapai, sesuai dengan materi dan latar belakang social budaya serta kemampuan siswa, berlangsung secara berkesinambungan, serta dilakukan secara wajar dan terencana.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. H.Drs. dan Prasetya, Tri, Joko.Drs,2005, Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pusaka setia.
Au, Mohamad,Drs., Guru Dalm Proses Belajar Mengajar, Sinar Baru, Bandung, 1983.
Djamarah Bahri Syaiful.,Drs dan Zain Usman.,Drs. Strategi Belajar Mengajar, Banjarmasin, Rineka Cipta l995.
Moh Uzer Usman dan Lilis SEtiawati; Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar, ,;Penerbit PT Remaja Rosdakarta, Cetakan pertama, 1993, Bandung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar